Ibu Ratna; Panggilan Mengajar

Ibu Ratna; Panggilan Mengajar

Dunia Pendidikan dijaman ini harusnya tidak luput dari perhatian khalayak. Mengingat Pandemi yang terjadi pada dua tahun terakhir bukan hanya di Indonesia melainkan mendunia yang cukup mempengaruhi dunia pendidikan secara negatif. Menurut suara.com “Temuan Save the Children menunjukkan ada 646.000 sekolah di Indonesia tutup selama pandemi Covid-19, dan membuat lebih dari 60 juta anak terdampak. Akibatnya mereka harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring”. Akibatnya, waktu belajar anak selama pandemi Covid-19 di 2020 berkurang drastis, karena 7 dari 10 orangtua dan 73 persen anak mengatakan waktu belajar di rumah jauh lebih sedikit yang mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun. SDN 105336 Rantau Panjang yang merupakan salah satu sekolah dasar di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang juga merasakan dampak dari kondisi ini.

Hal ini sangat bertentangan dengan keinginan para guru yang menginginkan siswa untuk mendapatkan pembelajaran yang berjalan baik. Sama halnya dengan pernyataan salah satu Guru SDN 105336 Rantau Panjang ibu Ratna Barus wali kelas I, saat ditanya pendapat mengenai pandemi yang menutup sekolah untuk siswa sementara. “Saya tidak tega kalau anak-anak dibiarkan tidak belajar, hati saya sedih melihatnya”, ujar ibu Ratna. Berbekal hati mengajar, ibu Ratna berinisiasi untuk melakukan pengajaran secara Home Visit pada semester awal tahun ajaran 2020/2021. Dengan kendaraan seadanya dia menyusuri rumah siswa untuk mengajar siswa/i nya. Ibu Ratna yang merupakan guru honor dengan pendapat sekitar Rp 500.000/bulan tidak menghitung untung rugi ketika melakukannya. “Tidak ada tambahan dari sekolah ataupun dari dinas bang”, penjelasan ibu Ratna ketika Daniel menanyakan ada tambahan insentive seperti bensin. Pada semester 2 tahun ajaran 2020/2021 seluruh guru SDN 105336 Rantau Panjang melakukan home visit, kebijakan ini terinspirasi dari keteguhan dan hati ibu Ratna.

Seiring berjalan home visit, ibu Ratna melihat bahwa kemampuan membaca siswanya cukup rendah, hal ini juga didukung dari hasil penelitian YNLM pada akhir tahun 2020 dimana Kemampuan Efektif Membaca hanya 5.3 kata/menit. Melihat kondisi tersebut Sekolah dan YNLM bekerja sama untuk penyedian media belajar dan buku cerita bergambar. Ibu Ratna memanfaatkannya dengan baik, beliau menggunakan media dan buku cerita untuk mengajar untuk merangsang siswa/i belajar membaca. Buku cerita selalu dibawa ketika home visit dengan tas hitam yang sedikit usang.

Pada awal tahun ajaran 2021/2022, kabar sukacita diterima oleh SDN 105336 Rantau Panjang, sekolah tersebut menjadi pilot project untuk melakukan Pembelajarn Tatap Muka Terbatas (PTMT) dari 24 sekolah dasar di Kecamatan Pantai Labu. PTMP mengijinkan siswa/i  belajar di sekolah dengan jumlah terbatas. Guru-guru sudah mulai mengajar di depan kelas dan siswa/i terlihat bahagia. Kesulitan disadari oleh guru yaitu metode mengajar yang menarik untuk siswa. Melihat kondisi tersebut, YNLM dan Dinas Pendidikan melakukan pelatihan/pendampingan pengelolaan kelas berbasis PAKEM untuk menolong guru menjadi kreatif. Kegiatan ini disambut baik oleh Ibu Rina, kepala SDN 105336 Rantau Panjang, “wah ini sangata bagus, jadi guru-guru terbantu nanti ngajarnya nil”, kata ibu Rina. Semua guru juga senang melihat kesempatan ini, tidak terkecuali dengan ibu Ratna. Meskipun kondisi suami yang tidak sehat dan harus bolak balik ke Rumah Sakit, namun ibu Ratna tetap mengikuti kegiatan pelatihan ini secara langsung ataupun virtual. Pada puncak kegiatan yaitu pameran, beliau juga menjadi pemenang hasil karya guru. Semangat ibu Ratna sangat menginspirasi banyak guru. Daniel/YNLM

Leave a Reply

Your email address will not be published.